Inews Nanga Bulik — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Timur terus menunjukkan komitmennya terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan dengan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengelolaan Sampah, Selasa (4/11/2025). Rapat ini menjadi ajang penting untuk menyamakan persepsi lintas instansi dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi, efisien, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Barito Timur.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Bupati Barito Timur tersebut dihadiri oleh berbagai unsur, mulai dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Camat dan Lurah se-Kabupaten Barito Timur, hingga perwakilan masyarakat dan lembaga pemerhati lingkungan.
Dalam sambutannya, Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas yang diwakili oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Barito Timur, Hendri S. Tobing, menegaskan bahwa persoalan sampah tidak bisa diselesaikan oleh satu instansi saja, melainkan membutuhkan kolaborasi lintas sektor.
“Masalah sampah ini adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah, swasta, dan masyarakat harus bersinergi agar pengelolaan sampah di Barito Timur bisa berjalan efektif dan berdampak nyata,” ujarnya.
Bahas Strategi dan Kebijakan Teknis
Rakor ini membahas berbagai strategi peningkatan pengelolaan sampah, mulai dari optimalisasi pengumpulan dan pengangkutan, peningkatan kesadaran masyarakat, hingga penguatan regulasi retribusi persampahan. DLH Barito Timur juga memaparkan capaian serta tantangan yang masih dihadapi di lapangan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Barito Timur, Yulius Laga, dalam paparannya menjelaskan bahwa volume sampah di kabupaten tersebut terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi dan dukungan anggaran untuk memperkuat infrastruktur pengelolaan sampah.
“Kami berupaya meningkatkan kinerja petugas kebersihan, menambah armada pengangkutan, serta memperluas jangkauan layanan ke wilayah kecamatan. Namun, peran masyarakat dalam memilah dan mengurangi sampah dari sumbernya sangat penting,” terang Yulius.
DLH juga menargetkan pembangunan bank sampah desa sebagai upaya pengelolaan berbasis ekonomi sirkular, di mana sampah anorganik dapat dimanfaatkan kembali dan memiliki nilai ekonomi.

Baca juga: Oknum Polisi yang Catcalling Wanita di Jaksel Diperiksa Propam, Ngakunya Cuma Iseng
Dorong Partisipasi Masyarakat dan Dunia Usaha
Selain aspek teknis, Rakor juga menyoroti pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat melalui edukasi lingkungan. Pemkab Barito Timur berencana mengintensifkan kampanye “Sampahku, Tanggung Jawabku” di sekolah-sekolah, instansi, dan ruang publik.
“Kalau masyarakat sudah sadar memilah sampah dari rumah, maka beban pemerintah dalam pengangkutan dan pengelolaan akan jauh berkurang,” jelas Hendri.
Dalam kesempatan yang sama, Bapenda Barito Timur juga membahas potensi peningkatan PAD dari retribusi sampah dengan sistem digitalisasi pembayaran yang lebih transparan. Upaya ini diharapkan mampu memperkuat pembiayaan sektor kebersihan tanpa membebani masyarakat.
Komitmen Wujudkan Barito Timur Bersih dan Hijau
Melalui Rakor ini, seluruh peserta menyepakati pentingnya pembentukan tim koordinasi pengelolaan sampah daerah, yang bertugas memastikan kebijakan dan program lintas sektor berjalan sejalan.
“Harapannya, hasil rakor ini bisa menjadi dasar penyusunan rencana aksi daerah pengelolaan sampah yang lebih konkret,” ujar Hendri.
Pemkab Barito Timur juga menargetkan pengurangan sampah hingga 30 persen pada tahun 2030, sejalan dengan kebijakan nasional pengelolaan sampah berkelanjutan.
Dengan sinergi kuat antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, Kabupaten Barito Timur optimistis dapat mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan lestari, sekaligus memperkuat citra daerah sebagai kabupaten yang peduli pada kebersihan dan keberlanjutan lingkungan.















