Breaking News
Kumpulan informasi aktual seputar peristiwa penting yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, meliputi isu politik, kebijakan pemerintah, bencana, dan dinamika sosial masyarakat.
BRIMO BRIMO BRIMO BRIMO

Keretakan Rumah Tangga Diselamatkan Hakim di Pengadilan Agama Nanga Bulik

Keretakan Rumah Tangga Diselamatkan Hakim di Pengadilan Agama Nanga Bulik

BRIMO

Nanga Bulik- Keretakan Rumah Tangga Diselamatkan Hakim di Pengadilan Agama Nanga Bulik, Suasana haru menyelimuti ruang sidang Pengadilan Agama (PA) Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, baru-baru ini. Sebuah persidangan perceraian yang semula dipenuhi ketegangan, justru berakhir dengan pelukan damai berkat kebijaksanaan seorang hakim.

Pasangan suami-istri yang sudah di ambang perpisahan itu akhirnya memilih untuk kembali bersatu setelah mendengar nasihat mendalam dari Hakim Ahmad Rafuan. Sang suami, yang awalnya bersikeras mengajukan gugatan cerai, mencabut permohonannya. Sementara sang istri, yang hadir dengan hati berat, menyambut keputusan itu dengan air mata bahagia.

Nasihat Keretakan Rumah Tangga  Hakim yang Menyentuh Hati

Hakim Ahmad Rafuan, yang memimpin persidangan tersebut, tidak serta-merta memproses gugatan cerai. Sebaliknya, ia memberikan wejangan yang menyentuh relung hati kedua pasangan.

“Untuk mencapai rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah, tidak cukup hanya satu pihak saja yang berusaha. Kedua belah pihak harus sama-sama berkorban untuk membahagiakan pasangannya. Suami meratukan istrinya, istrinya pula merajakan suaminya,” ujar Hakim Rafuan pada Kamis (3/7).

Kata-kata tersebut ternyata menjadi pencerahan bagi pasangan tersebut. Mereka menyadari bahwa pernikahan bukan sekadar tentang kebahagiaan individu, tetapi juga tentang kesabaran, pengorbanan, dan saling memahami.

Keberhasilan Mediasi: Bukti Pengadilan Agama Bukan Hanya “Pemberi Stempel Cerai”

Keberhasilan mendamaikan pasangan ini bukan yang pertama di PA Nanga Bulik. Sepanjang tahun 2025, Hakim Rafuan telah berhasil merukunkan dua pasangan—satu pada Maret dan satu lagi pada Juni.

Ketua PA Nanga Bulik, H. Iman Hilman Alfarisi, mengungkapkan rasa syukur atas komitmen para hakim dalam mengoptimalkan upaya perdamaian, baik melalui persidangan maupun mediasi.

Keretakan Rumah Tangga Diselamatkan Hakim di Pengadilan Agama Nanga Bulik
Keretakan Rumah Tangga Diselamatkan Hakim di Pengadilan Agama Nanga Bulik

Baca Juga: Jembatan Ribau Dipotong OTK, Warga Jemuat Terisolasi dari Nanga Bulik,Putus Total!

“Upaya ini sekaligus mematahkan stigma bahwa Pengadilan Agama hanya sebagai pemberi stempel cerai. Tidak otomatis setiap gugatan cerai yang masuk langsung dikabulkan. Semaksimal mungkin, kami akan memberikan nasihat agar pasangan bisa rukun kembali. Jika tidak berhasil, kami upayakan mediasi. Jika tetap tidak bisa, barulah perkara diperiksa untuk memutuskan apakah gugatan cerai layak dikabulkan,” jelas H. Iman.

Ia menambahkan, meskipun persentase keberhasilan mediasi tidak terlalu tinggi, setiap rekonsiliasi yang berhasil adalah sebuah pencapaian yang patut diapresiasi.

Komitmen Menjaga Keutuhan Keluarga

PA Nanga Bulik terus berupaya meminimalisir angka perceraian di Kabupaten Lamandau. Setidaknya, empat perkara perceraian telah berhasil didamaikan pada tahun 2025.

“Saya berharap angka keberhasilan ini akan terus meningkat. Ini adalah bukti komitmen kami dalam memperjuangkan keutuhan rumah tangga,” tegas Ketua PA Nanga Bulik.

Kisah pasangan yang berdamai di pengadilan ini menjadi pengingat bahwa pernikahan membutuhkan usaha dan kesabaran. Kadang, yang dibutuhkan hanyalah sudut pandang baru—seperti nasihat bijak dari seorang hakim—untuk menyadarkan kita bahwa cinta dan keluarga adalah anugerah yang patut diperjuangkan.

Pelajaran dari Nanga Bulik: Cinta Butuh Perjuangan, Bukan Hanya Perpisahan

Dalam kehidupan rumah tangga, konflik adalah hal yang wajar. Namun, bagaimana pasangan menyikapinya yang menentukan apakah hubungan itu akan hancur atau justru semakin kuat.

PA Nanga Bulik telah membuktikan bahwa pengadilan tidak hanya berperan sebagai lembaga hukum, tetapi juga sebagai fasilitator perdamaian. Dengan pendekatan yang humanis dan penuh kebijaksanaan, mereka berhasil menyelamatkan banyak rumah tangga dari kehancuran.

Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi pasangan-pasangan lain yang sedang mengalami masalah. Perceraian bukanlah satu-satunya jalan. Terkadang, yang kita butuhkan hanyalah kesediaan untuk mendengar, berkompromi, dan memperbaiki diri.

Klik Disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *