Nanga Bulik – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah (Kalteng) memberikan apresiasi tinggi atas program layanan Perpustakaan Digital Keliling yang diinisiasi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) provinsi. Program ini dinilai menjadi salah satu terobosan penting dalam meningkatkan literasi masyarakat, khususnya warga desa yang sulit mengakses fasilitas perpustakaan konvensional.
Membawa Buku dan Teknologi ke Pelosok
Program perpustakaan digital keliling hadir dengan konsep memadukan layanan buku fisik dan teknologi berbasis digital. Armada kendaraan khusus yang dilengkapi komputer, jaringan internet, serta koleksi buku elektronik, berkeliling ke desa-desa di berbagai kabupaten.
“Ini langkah inovatif. Tidak semua warga desa memiliki akses internet stabil, apalagi fasilitas bacaan memadai. Dengan adanya perpustakaan keliling digital, masyarakat bisa mendapatkan manfaat ganda, baik buku cetak maupun bacaan berbasis aplikasi,” ujar Anggota DPRD Kalteng, Andin, saat meninjau salah satu kegiatan di Kabupaten Kapuas.
Dukungan DPRD terhadap Literasi Desa
DPRD Kalteng menilai program ini sejalan dengan visi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah. Dengan keterbatasan fasilitas pendidikan formal di pedesaan, layanan seperti ini dapat menjadi penopang penting.
“Kami akan mendorong agar program ini mendapat dukungan anggaran berkelanjutan. Literasi tidak boleh hanya jadi slogan, harus dihadirkan langsung di tengah masyarakat,” tambah Andin.

Baca juga: Ketua DPRD Serta Anggota DPRD Kabupaten Barito Timur Hadiri Perayaan HUT ke-17 Desa Muru Duyung
Antusiasme Warga Desa
Kehadiran perpustakaan digital keliling mendapat sambutan positif dari warga desa. Anak-anak terlihat antusias mencoba membaca buku digital lewat tablet yang disediakan, sementara para orang tua lebih memilih buku-buku cetak terkait pertanian, kesehatan, dan keterampilan rumah tangga.
“Biasanya kami harus ke kota kalau mau baca banyak buku. Sekarang mobil pustaka sudah datang ke desa, jadi lebih mudah. Anak-anak juga senang bisa belajar pakai komputer,” kata Siti, warga Desa Palingkau.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski program ini sudah berjalan dengan baik, DPRD menilai masih ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi, seperti keterbatasan jumlah armada, jangkauan desa yang luas, serta kebutuhan peningkatan koleksi buku digital.
“Kami berharap Pemprov Kalteng dapat menambah armada dan memperluas cakupan desa yang dikunjungi. Jangan sampai layanan ini hanya berhenti di kabupaten tertentu saja,” kata seorang legislator lainnya, Natalia.
Selain itu, DPRD juga menekankan pentingnya sinergi dengan pemerintah kabupaten dan desa, agar jadwal kunjungan perpustakaan keliling bisa rutin dan sesuai kebutuhan warga.
Literasi untuk Masa Depan Kalteng
Dengan adanya dukungan DPRD, diharapkan layanan perpustakaan digital keliling menjadi program prioritas yang berkesinambungan. Literasi dianggap sebagai pondasi penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, kritis, dan mampu berdaya saing di era digital.
“Kalau masyarakat desa punya akses bacaan dan pengetahuan luas, maka kualitas hidup mereka pasti meningkat. Ini investasi jangka panjang untuk masa depan Kalimantan Tengah,” tutup Andin.















