Nanga Bulik- Asti Rizky menegaskan bahwa IWAPI merupakan organisasi yang menjadi mitra strategis pemerintah dalam memberdayakan ekonomi perempuan. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Hj. Asti Rizky, secara resmi mengukuhkan dan melantik Ketua DPC IWAPI Kabupaten Lamandau, Norol Latifah Rizky Aditya, beserta jajaran pengurus pada Minggu (6/7). Acara pelantikan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat peran perempuan pengusaha untuk mendorong pertumbuhan UMKM dan ketahanan pangan di Lamandau.berharap sinergi yang terbangun dapat menjadi pengungkit bagi pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Lamandau untuk naik kelas dan bersaing di pasar yang lebih luas.
“Kami ingin UMKM di Lamandau tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang dan memberikan manfaat luas bagi kemajuan serta kemakmuran daerah,” tegas Asti.
Perempuan sebagai Penggerak Ekonomi Daerah
Asti memaparkan bahwa jumlah UMKM di Kalteng pada tahun 2024 mencapai 164.621 unit, dengan lebih dari 60% dikelola oleh perempuan. Angka ini membuktikan bahwa perempuan memiliki peran sentral dalam menggerakkan perekonomian daerah.
“Ini adalah bukti nyata bahwa perempuan adalah pilar utama penggerak ekonomi. Kami di IWAPI berkomitmen untuk terus mendorong kapasitas usaha perempuan agar lebih produktif dan inovatif,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya diversifikasi produk UMKM, tidak hanya terpaku pada wastra, kriya, dan kerajinan, tetapi juga menggarap sektor ketahanan pangan. “Kita harus memanfaatkan lahan mandiri untuk menciptakan kemandirian pangan. Ini adalah langkah strategis menghadapi tantangan perubahan iklim, geopolitik global, dan penyusutan lahan akibat pertumbuhan penduduk,” jelas Asti.
Potensi Unggulan Lamandau: Beras Merah dan Beras Hitam
Salah satu fokus utama yang digarisbawahi Asti adalah pengembangan produk unggulan Lamandau, seperti beras merah dan beras hitam dari Bintang Mengalih. Ia mendorong agar produk lokal ini tidak hanya dikonsumsi sendiri, tetapi juga diolah menjadi komoditas bernilai jual tinggi.

Baca Juga: Eksekutif dan Legislatif Berkomitmen Membangun Lamandau
“Beras merah dan beras hitam Lamandau memiliki nilai gizi tinggi dan potensi pasar yang besar. Jika diolah dengan baik, produk ini bisa menjadi andalan ekonomi daerah dan bahkan menembus pasar nasional maupun internasional,” paparnya.
Asti menambahkan bahwa pengembangan produk pangan lokal sejalan dengan program Asta Cita Presiden RI, yang menekankan pada penguatan ketahanan pangan menuju Indonesia Emas 2045. “Kami ingin Lamandau menjadi contoh bagaimana ketahanan pangan berbasis lokal dapat mendorong kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Komitmen IWAPI untuk UMKM Naik Kelas
Norol Latifah Rizky Aditya, Ketua DPC IWAPI Lamandau yang baru dilantik, menyatakan kesiapannya untuk memimpin pengurus dalam memajukan UMKM setempat. “Kami akan fokus pada pelatihan, akses permodalan, dan pemasaran digital agar UMKM Lamandau bisa bersaing di era digital,” ujarnya.
IWAPI Lamandau juga berencana menggandeng berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, akademisi, dan pelaku usaha, untuk menciptakan ekosistem bisnis yang mendukung pertumbuhan UMKM. “Kolaborasi adalah kunci. Kami ingin membangun jaringan yang kuat agar UMKM perempuan di Lamandau bisa berkembang maksimal,” tambah Norol.
Dukungan Pemerintah dan Masa Depan UMKM Lamandau
Pelantikan pengurus IWAPI Lamandau ini mendapat apresiasi dari pemerintah setempat. Bupati Lamandau dalam sambutannya menyatakan dukungan penuh terhadap program pemberdayaan UMKM dan ketahanan pangan. “Kami siap mendorong kebijakan yang memudahkan UMKM, termasuk akses pembiayaan dan pendampingan bisnis,” ungkapnya.
Ke depan, Asti Rizky berharap agar IWAPI Lamandau dapat menjadi motor penggerak ekonomi kreatif dan ketahanan pangan di Kalteng. “Perempuan pengusaha adalah agen perubahan. Dengan semangat kolaborasi, kami yakin UMKM Lamandau akan semakin maju dan berkontribusi besar bagi pembangunan daerah,” tutupnya.
Pelantikan pengurus IWAPI Lamandau menjadi titik awal baru bagi penguatan UMKM dan ketahanan pangan di Kabupaten Lamandau. Dengan dukungan penuh dari IWAPI Kalteng dan pemerintah daerah, diharapkan para perempuan pengusaha dapat terus berinovasi, meningkatkan kapasitas usaha, dan menjadikan Lamandau sebagai salah satu pusat ekonomi kreatif dan mandiri pangan di Kalimantan Tengah.