Inews Nanga Bulik – Aktris sekaligus aktivis sosial Wanda Hamidah kembali menjadi sorotan publik usai mengumumkan keberangkatannya dalam misi kemanusiaan menuju Gaza, Palestina. Keputusan nekatnya berlayar menembus wilayah konflik ini menuai berbagai tanggapan, baik berupa dukungan maupun kekhawatiran akan keselamatannya.
Tekad yang Tak Bisa Ditawar
Wanda menegaskan bahwa keputusannya bukanlah tindakan spontan, melainkan sebuah panggilan hati. Ia mengaku tidak sanggup lagi melihat penderitaan rakyat Palestina yang terus menjadi korban serangan.
“Saya tidak bisa melihat orang Palestina dibunuh begitu saja tanpa ada kepedulian. Hati saya tergerak untuk ikut membantu, meskipun dengan cara yang sederhana: hadir di sana, menyuarakan keadilan, dan membawa bantuan,” kata Wanda dalam keterangan pers sebelum keberangkatannya.
Berangkat Bersama Tim Relawan Internasional
Dalam misinya, Wanda bergabung dengan sejumlah organisasi kemanusiaan internasional yang fokus mengirim bantuan medis, logistik, serta perlengkapan darurat ke Gaza. Rombongan ini memilih jalur laut karena akses darat ke Gaza semakin diperketat.
“Kami tahu risikonya sangat besar. Tapi inilah satu-satunya cara yang mungkin ditempuh agar bantuan bisa masuk. Kami tidak bisa menutup mata ketika anak-anak dan perempuan menjadi korban,” ungkap Wanda.
Respons Publik dan Keluarga
Keputusan Wanda berlayar ke Gaza mengundang reaksi beragam. Sebagian besar warganet memberikan doa dan dukungan atas keberaniannya. Namun, tidak sedikit pula yang merasa khawatir dan menilai langkah tersebut terlalu berisiko.

Baca juga: Erick Thohir Jadi Menpora, Pemerintah Buka Peluang Kementerian BUMN Dilebur ke Danantara
Bahkan keluarga Wanda disebut sempat menolak rencana itu karena alasan keselamatan. “Orang tua saya awalnya tidak setuju. Mereka takut saya tidak pulang. Tapi setelah saya jelaskan alasan dan tekad saya, mereka akhirnya ikhlas,” ujarnya.
Bukan Pertama Kali Turun dalam Aksi Kemanusiaan
Wanda Hamidah memang dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Sebelum misi ke Gaza, ia beberapa kali terlibat dalam aksi solidaritas internasional, termasuk kampanye dukungan untuk Palestina di Jakarta dan penggalangan dana kemanusiaan.
Menurutnya, langkah ke Gaza kali ini merupakan bentuk nyata dari solidaritas yang selama ini hanya bisa ia lakukan dari jauh. “Saya ingin hadir langsung, melihat dengan mata kepala sendiri, sekaligus menyampaikan kepada dunia bahwa kita tidak tinggal diam,” ucapnya.
Harapan untuk Palestina
Wanda berharap keberangkatannya bersama tim relawan dapat sedikit meringankan penderitaan rakyat Gaza. Ia juga menyerukan agar pemerintah Indonesia terus berperan aktif dalam diplomasi internasional untuk menghentikan agresi yang terjadi.
“Bantuan kemanusiaan penting, tapi yang lebih penting adalah menghentikan pertumpahan darah. Dunia harus lebih tegas. Palestina berhak merdeka dan hidup damai,” tutup Wanda dengan tegas.















