Inews Nanga Bulik – Tim gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Jasa Raharja, serta berbagai instansi terkait menggelar Apel Operasi Zebra Telabang Tahun 2025. Apel tersebut menjadi penanda dimulainya operasi lalu lintas yang akan berlangsung selama 14 hari di seluruh wilayah Kalimantan Tengah.
Operasi Zebra Telabang merupakan agenda tahunan untuk meningkatkan kesadaran berlalu lintas, menekan angka kecelakaan, serta menciptakan keamanan dan ketertiban di jalan raya.
Fokus Penertiban di Titik Rawan Pelanggaran
Dalam arahannya, pimpinan apel menyebutkan bahwa Operasi Zebra tahun ini akan difokuskan pada penertiban pelanggaran yang paling sering menyebabkan kecelakaan fatal, di antaranya:
-
Pengendara tidak menggunakan helm SNI
-
Pelanggaran marka jalan dan melawan arus
-
Penggunaan ponsel saat berkendara
-
Berkendara di bawah umur
-
Pengendara mabuk atau di bawah pengaruh alkohol
-
Kendaraan knalpot bising dan modifikasi ekstrem
-
Tidak memakai sabuk pengaman bagi pengemudi mobil
“Operasi ini bukan hanya menindak, tetapi untuk menyelamatkan nyawa masyarakat. Pelanggaran sederhana bisa berakibat fatal,” tegas pemimpin apel.
Sinergi Instansi Diperkuat
Dalam Operasi Zebra Telabang 2025, sinergi antarinstansi semakin dipertegas. Tidak hanya polisi lalu lintas, namun personel TNI dan Dishub akan ditempatkan di sejumlah titik strategis untuk membantu pengaturan arus, edukasi pengendara, hingga pengamanan lokasi rawan kecelakaan.
Satpol PP juga terlibat dalam pengawasan pelanggaran yang kerap dilakukan di kawasan pasar, terminal, dan lokasi padat aktivitas warga.
“Semua unsur harus bergerak bersama. Kamseltibcarlantas hanya bisa terwujud jika seluruh instansi saling mendukung,” ujar pejabat dari Dishub.

Baca juga: Bupati Murung Raya Hadiri Pembukaan Pawai Taaruf di Barito Utara
Edukasi dan Pencegahan Jadi Strategi Utama
Meski operasi ini identik dengan tindakan penegakan hukum, jajaran kepolisian menegaskan bahwa edukasi tetap menjadi pendekatan utama. Tim akan menggelar penyuluhan keselamatan berkendara di sekolah, kampus, komunitas otomotif, hingga tempat umum.
Poster, spanduk, dan konten digital terkait keselamatan lalu lintas juga akan disebar luas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
“Kami berharap masyarakat patuh bukan karena takut ditilang, tetapi karena memahami pentingnya keselamatan di jalan,” kata Kasat Lantas.
Penempatan Personel di Titik Padat dan Rawan
Selama operasi berlangsung, personel gabungan akan disebar di berbagai titik rawan kecelakaan dan pelanggaran, seperti:
-
Persimpangan pusat kota
-
Akses menuju sekolah
-
Jalur pasar tradisional
-
Ruas jalan protokol yang ramai setiap pagi dan sore
-
Lokasi rawan balap liar
Selain operasi stasioner, patroli mobile juga akan digencarkan untuk mengawasi pengendara yang melakukan pelanggaran di jalan-jalan umum.
Harapan Operasi Zebra Telabang 2025
Dengan pelaksanaan Operasi Zebra tahun ini, aparat berharap angka kecelakaan lalu lintas dapat ditekan secara signifikan. Pada tahun-tahun sebelumnya, sebagian besar kecelakaan melibatkan pengendara motor usia produktif.
“Kami ingin operasi ini benar-benar membawa perubahan. Setiap pengguna jalan harus merasa aman,” tegas salah satu pejabat kepolisian.
Masyarakat Diimbau Tertib dan Lengkap Berkendara
Menjelang dilaksanakannya operasi, masyarakat diminta untuk memastikan kelengkapan berkendara, seperti:
-
Helm standar (SNI)
-
Surat kendaraan (STNK)
-
SIM yang masih berlaku
-
Kendaraan dalam kondisi baik dan berlampu lengkap
-
Tidak menggunakan knalpot yang melanggar aturan
Polres mengingatkan bahwa keselamatan diri dan orang lain selalu lebih penting daripada alasan tergesa-gesa atau mengabaikan aturan.
Komitmen Tingkatkan Kualitas Lalu Lintas
Operasi Zebra Telabang 2025 diharapkan menjadi momentum bagi seluruh pengendara untuk lebih disiplin di jalan. Dengan dukungan masyarakat, tim gabungan optimistis kondisi lalu lintas di wilayah Kalimantan Tengah akan semakin tertib, aman, dan nyaman.















