Nanga Bulik- Rusia secara konsisten menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan Iran sedang membangun senjata nuklir. Ketegangan antara Iran dan Israel telah berlangsung selama beberapa dekade, dengan isu senjata nuklir menjadi salah satu titik perselisihan utama. Israel, yang memiliki senjata nuklir namun tidak secara resmi mengakuinya, sering kali menuduh Iran sedang mengembangkan senjata pemusnah massal tersebut.
Pernyataan ini bukan tanpa dasar. Badan Energi Atom Internasional (IAEA), lembaga PBB yang bertugas memantau program nuklir global, juga belum menemukan bukti konkret bahwa Iran melanggar Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).
Putin “Tidak Ada Bukti Iran Bangun Senjata Nuklir”
Dalam wawancara eksklusif dengan Sky News, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa pemerintahnya telah berulang kali menyampaikan kepada Israel bahwa Iran tidak mengembangkan senjata nuklir.
“Saya harus mengatakan bahwa Rusia, serta IAEA, tidak memiliki bukti bahwa Iran sedang mempersiapkan untuk memiliki senjata nuklir,” tegas Putin.
“Kami telah berulang kali memberi tahu pimpinan Israel tentang hal ini,” tambahnya.
Pernyataan Putin ini bukan kali pertama disampaikan oleh pejabat Rusia. Sejak lama, Moskow berargumen bahwa program nuklir Iran bersifat damai dan untuk keperluan energi, sebagaimana diatur dalam Perjanjian Nuklir Iran 2015 (JCPOA).
IAEA Juga Tegaskan Tidak Ada Pelanggaran oleh Iran
Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi, sebelumnya telah menyatakan bahwa konflik antara Israel dan Iran seharusnya diselesaikan secara diplomatik. Ia menekankan bahwa inspeksi ketat oleh IAEA dapat memastikan Iran tidak mengembangkan senjata nuklir.

Baca Juga: Pemuda Tenggelam di Sungai, Pencarian Masih Berlangsung
“Solusi diplomatik dapat dicapai jika ada kemauan politik. Elemen-elemen untuk kesepakatan telah dibahas,” kata Grossi.
Namun, ia juga memperingatkan bahwa serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran berpotensi memicu krisis keamanan nuklir.
“Meskipun sejauh ini belum menyebabkan pelepasan radiologi yang memengaruhi masyarakat, ada bahaya yang bisa ditimbulkan,” ujarnya.
Mengapa Rusia Berpihak pada Iran?
Pertanyaan yang sering muncul adalah: Mengapa Rusia begitu vokal membela Iran?
-
Kepentingan Geopolitik
-
Rusia dan Iran adalah sekutu strategis di Timur Tengah, terutama dalam mendukung rezim Bashar al-Assad di Suriah.
-
Kedua negara juga bekerja sama melawan pengaruh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di kawasan.
-
-
Dagang Senjata dan Energi
-
Rusia merupakan salah satu pemasok senjata utama bagi Iran.
-
Kedua negara juga bekerja sama dalam proyek energi nuklir, termasuk pembangunan reaktor nuklir Bushehr.
-
-
Penolakan terhadap Hegemoni Barat
-
Rusia melihat tekanan Barat terhadap Iran sebagai bagian dari upaya memperluas pengaruh AS di Timur Tengah.
-
Moskow ingin menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan.
-
Namun, Putin menegaskan bahwa dukungan Rusia terhadap Iran bukanlah tanpa syarat. “Kami mendukung kepatuhan terhadap hukum internasional, termasuk NPT,” katanya.